Himpunan Mahasiswa Administrasi Pembangunan Negara (HIMAPARA) Politeknik STIA LAN Bandung, Selasa 21 Mei 2024 melakukan kunjungan ke DPRD Kota Bandung. Kunjungan ini merupakan salah satu program kerja rutin tiap tahunnya yang diberi nama Safari Lembaga. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Strategi Peningkatan Kesiapan Mahasiswa Menghadapi Tantangan Dunia Kerja”. Kegiatan berlangsung di ruang sidang utama DPRD Kota Bandung dengan Narasumber H. Andri Rusmana, S.Pd.I selaku Ketua Badan Kehormatan sekaligus Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung. Ketua Prodi Sarjana Terapan APN Rofi’ Ramadhona Iyoega, S.P., M.Sos. dan Pembina HIMAPARA Raisa Rafifiti Choerunnisa, S.H., M.Si. juga turut serta mendampingi mahasiswa. Dalam sambutannya, Rofi’ Ramadhona Iyoega, S.P., M.Sos menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan pihak DPRD Kota Bandung, selain membangun silaturahim kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dalam bentuk kolaborasi pada berbagai kegiatan di kemudian hari. Ia pun menambahkan, sejak beralih menjadi pendidikan vokasi, desain kurikulum memberikan porsi lebih besar ke praktik dibandingkan teori, oleh karenanya pembelajaran diluar kampus seperti ini diharapkan dapat memberikan insight kepada mahasiswa terkait dunia kerja (pasca kampus).
Mahasiswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Safari Lembaga. Kegiatan yang merupakan program kerja dari Departemen Media Informasi & Komunikasi Kabinet Aksatasena ini diikuti oleh seluruh pengurus dan juga mahasiswa/i aktif Prodi Sarjana Terapan APN Angkatan 2021, 2022, dan 2023 yang jumlahnya tidak kurang dari 40 orang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi terkait tugas pokok dan fungsi DPRD, tantangan dalam penyelenggaraan fungsi DPRD, serta peluang berkarir di DPRD dan upaya yang harus dilakukan. Dalam paparannya, H. Andri Rusmana, S.Pd.I menekankan pentingnya komitmen dan keikhlasan dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh masyarakat. Lebih lanjut, ia pun memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berusaha menggapai apa yang dicita citakan. “Saya bukan berasal dari keluarga mampu, saya pernah tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak punya biaya sehingga harus menunda satu tahun”, ungkap Kang Haji sapaan akrabnya.