Politeknik STIA LAN Bandung menggelar Bedah Buku Transformasi Paradigma Administrasi Negara yang ditulis Purnaman Natakusumah, Kepala LAN Perwakilan Jawa Barat yang pertama.
Bedah buku yang tampak diikuti ratusan mahasiswa secara daring maupun luring tersebut berlangsung di Aula Politeknik STIA LAN Bandung, Jalan Hayam Wuruk, Kota Bandung, Kamis (22/5/2025).
Diketahui, Purnaman Natakusumah sendiri merupakan warga negara senior yang menjabat Kepala LAN Perwakilan Jawa Barat periode 1963 – 1974, dan pendiri Politeknik STIA LAN Bandung.
Dalam bedah buku tersebut, Purnaman memaparkan gagasan mengenai transformasi tata kelola dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2025-2045 perlu dibarengi transformasi paradigma administrasi negara agar visi Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.
“Transformasi yang dimaksud berlandaskan tiga hal, yaitu berpikir serba sistem, sistem kehidupan warga negara, dan mencerdaskan kehidupan warga negara untuk mewujudkan paradigma baru administrasi negara,” ujar Purnaman Natakusumah saat ditemui di Politeknik STIA LAN Bandung, Jalan Hayam Wuruk, Kota Bandung, Kamis (22/5/2025).
Dalam bukunya, Purnaman yang bakal berusia 94 tahun pada Agustus 2025 itu memaparkan pentingnya membentuk pola pikir sistematis, khususnya dalam tata kelola administrasi negara.
“Kalau berpikir linier itu lurus, tidak kembali lagi, sedangkan berpikir sistematis itu berputar, karena administrasi negara merupakan realitas hidup yang ditentukan dari pola pikir kita, dan hidup, kan, berputar atau disebut siklus,” ujar Purnaman Natakusumah.
Purnaman juga berbagi pengalamannya yang mendapatkan pelatihan militer dari tentara Jepang di masa penjajahan sejak usia remaja, dan sempat bertugas sebagai kurir di masa Perang Dunia II, sehingga menjadi veteran pejuang kemerdekaan.
“Saya pertama kali belajar administrasi negara dikenalkan ayah menjadi pamong praja di masa penjajahan Jepang, dan kala itu di Indonesia belum banyak orang yang mempelajari disiplin ilmu tersebut,” kata Purnaman Natakusumah. Karenanya, di awal kemerdekaan RI Purnaman termasuk salah seorang yang diikutsertakan untuk mendesain pemerintahan hingga pembentukan departemen negara yang kini disebut kementerian atau lembaga.
Sementara Kepala Pusat Penjaminan Mutu Politeknik STIA LAN Bandung, Hendrikus T Gedeona, yang menjadi pembedah buku dalam kegiatan tersebut mengakui, buku yang ditulis Purnaman merupakan refleksi dan perenungan mendalam terhadap kompleksitas serta kesemrawutan tata kelola administrasi negara. “Buku lahir pas ketika grand desain reformasi birokrasi 2014 – 2024 berakhir, dan sedang merancang rencana pembangunan nasional jangka panjang 2025 – 2045 menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Hendrikus T Gedeona. Ia menyampaikan, pada masa transisi tersebut kehadiran buku Transformasi Paradigma Administrasi Negara sangat relevan, karena berisi tentang gagasan dari generasi senior untuk generasi kini dan masa depan. Selain itu, buku tersebut juga berisi paradigma sistematik, dan karakteristik untuk menjauhi pendekatan birokratis linier yang selama ini mendominasi dalam tata kelola administrasi negara. “Dalam konteks tersebut, warga negara yang selama ini hanya menjadi obyek tidak boleh tersisihkan, karena harus menjadi aktor utama, dan buku ini memiliki kekuatan konten yang terstruktur, tidak terlalu tebal tetapi menyajikam kerangka pemikiran yang sistematis serta profresif,” kata Hendrikus T Gedeona. Hendrikus mengatakan, buku Transformasi Paradigma Administrasi Negara juga menyodorkan narasi kritis konstruktif dalam membenahi administrasi negara untuk menyongsong Indonesia Emas 2025. “Dari awal, buku ini mulai mengurai masalah administrasi negara di Indonesia, karena sebelum membangun harus melihat problem apa yang dihadapi, kemudian membuka diskusi melalui evaluasi yang sangat tajam, keterlibatan warga negara masih rendah, dan lainnya,” ujar Hendrikus T Gedeona.