Sebagai wujud nyata implementasi kerja sama antara Politeknik STIA LAN Bandung dan Pemerintah Daerah Kota Bandung, Politeknik STIA LAN Bandung berpartisipasi dalam kegiatan konservasi lingkungan melalui penanaman bibit pohon serentak bersama sejumlah perguruan tinggi di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru, Sabtu 14 Desember 2024. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung pelestarian tanaman dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Acara ini diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, dan secara resmi dibuka oleh Penjabat (PJ) Wali Kota Bandung.
Dalam sambutannya, Kepala DLH Kota Bandung, Dudi Prayudi menyatakan “Tingginya angka lahan kritis di Kota Bandung menjadi salah satu alasan utama pelaksanaan program konservasi ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan 717 pohon dapat ditanam di Taman Keanekaragaman Hayati Kota Bandung. Setiap pohon yang ditanam dilengkapi dengan barcode yang terintegrasi dengan aplikasi e-Pon, sehingga keberadaan dan pertumbuhannya dapat dipantau secara digital, Taman Keanekaragaman Hayati Kota Bandung, yang memiliki luas sebesar 6 hektare, dirancang dengan 6 zona diantaranya adaah zona edukasi dan zona konservasi. Zona edukasi ditujukan untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan, sedangkan zona konservasi berfokus pada menjaga keanekaragaman hayati di wilayah ini. Melalui kolaborasi ini, diharapkan terwujud sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan Kota Bandung yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga menjadi langkah nyata dalam mendukung upaya Indonesia mencapai target pembangunan hijau dan berkelanjutan di masa depan”.
PJ Wali Kota Bandung, A. Koswara menyoroti pentingnya pemeliharaan Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai upaya strategis untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup. Menurutnya, kelestarian KBU akan berdampak positif pada berbagai kegiatan lingkungan lainnya, termasuk konservasi air, pengendalian banjir, dan keseimbangan ekosistem di Kota Bandung. Keberhasilan konservasi tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. “Melalui kolaborasi ini, diharapkan tercipta lingkungan yang berkelanjutan. PR kita ke depan adalah bagaimana menumbuhkan rasa kesadaran warga untuk peduli dan sadar terhadap lingkungan. Dengan begitu, mereka tidak hanya berkomitmen, tetapi juga secara aktif berkontribusi dalam kegiatan penanaman pohon, khususnya di KBU,” ujarnya.
Komitmen ini sejalan dengan upaya Pemkot Bandung untuk melibatkan perguruan tinggi, masyarakat, dan sektor swasta dalam memperkuat program pelestarian lingkungan, baik melalui kegiatan konservasi fisik maupun kampanye edukasi berbasis teknologi. Hal ini menjadi fondasi penting untuk menjaga Bandung sebagai kota yang hijau dan berdaya tahan terhadap perubahan iklim. Kemudian Politeknik STIA LAN Bandung sebagai salah satu mitra perguruan tinggi mitra Pemerintah Kota Bandung, bertanggung jawab atas lingkungan dan perawatan pohon yang telah ditanam sebagai bentuk dukungan dunia pendidikan terhadap program pembangunan berkelanjutan di Kota Bandung.